Berpikir Holistik: Medis Konvensional Itu Sebenarnya Pengobatan Alternatif

Saya sudah menduga Anda pasti kaget dan heran dengan judulnya, serta bertanya: “Lho kok bisa pengobatan medis konvensional dibilang pengobatan alternatif? Atas dasar apa Anda bilang begitu?”

Bukan tanpa dasar saya menyatakan hal ini. Ada beberapa hal yang membuat saya memberikan pernyataan ini dan ingin membagikannya ke Anda. Ayo, kita simak beberapa hal di bawah ini supaya Anda makin tercerahkan.

 

2 BAPAK KEDOKTERAN ADALAH PENGANUT MEDIS HOLISTIK

Hayo, siapa dokter yang masih suka “ngeyel” dan suka melabeli sesat rekan-rekannya yang mempraktekkan pengobatan holistik?

Bertobatlah dan kembalilah ke ajaran Bapak kedokteran Anda, Sir William Osler MD yang berkata:

“Orang yang minum obat perlu pulih dua kali. Sekali untuk pulih dari penyakit dan satu lagi dari obat kimia itu sendiri.”

… juga berkata:

“Salah satu tugas utama seorang dokter adalah mendidik masyarakat untuk tidak mengambil obat kimia.”


Bahkan Bapak Kedokteran di Era Kuno, yaitu Hippocrates, juga penganut medis holistik lho, yaitu mengajarkan untuk memakai makanan sebagai obat untuk menyembuhkan. Anda pasti sudah tahu pernyataan terkenalnya:

“Hendaklah makanan jadi obat kita dan obat kita adalah makanan kita.”


Hippocrates dalam prakteknya memakai madu, tanah liat, daun-daunan, rempah-rempah, akar-akar, minyak zaitun, terapi matahari, perbaikan pola makan, propolis, dan lain sebagainya yang alami. Tapi anehnya, para dokter oleh komunitasnya tidak dididik dan diperintahkan memakai itu semua.

Kalau kedua Bapak Kedokteran saja memakai prinsip holistik, mengapa “anak-anaknya” jaman sekarang malah menolak metode holistik? Kok, malah “bandel” ya?!

Sekarang apa Anda sudah tahu siapa yang sebenarnya “sesat” dalam hal pengobatan?

Coba Anda perhatikan sejarah pengobatan. Anda pasti tahu bahwa ilmu pengobatan itu awalnya memakai bahan-bahan alami, bukan bahan kimia. Aliran pengobatan alami itu lahir duluan ketimbang medis konvensional. Jadi jaman dulu, pengobatan alami itulah yang konvensional dan mainstream, sedangkan allopathy (yang sekarang disebut dengan medis konvensional) di jaman itu adalah alternatifnya.

 

GARA-GARA LABEL DAN PATEN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI

Sejak era revolusi industri, julukan alternatif bergeser ke pengobatan alami. Mafia kesehatan di industri farmasi abad 19 melihat bahwa bisnis mengobati penyakit adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Lebih dahsyat lagi jika strategi marketingnya demikian:

  • Mempatenkan gelar dokter yang sah hanya untuk para dokter yang memakai obat kimia dan alat operasi.
  • Gelar dokter tersebut hanya diberikan untuk lulusan sekolah kedokteran mereka saja (yang didanai atau didirikan oleh industri farmasi).
  • Membuatnya jadi standar resmi internasional.
  • Lebih banyak mengajarkan obat kimia dan operasi dibandingkan nutrisi. Materi nutrisi pun juga dimanipulasi dan dianggap tidak memiliki pengaruh besar untuk kesembuhan.
  • Menolak metode pengobatan di luar ajaran mereka sebagai metode yang standar dan sah.
  • Menciptakan obat kimia yang memiliki banyak efek samping dimana perlu obat kimia lagi untuk mengatasi efek samping tersebut.
  • Mentabukan istilah menyembuhkan karena jika pasien sembuh, repeat order untuk obat-obatan akan stop.
  • Kampanye besar-besaran, mengklaim bahwa hanya alirannya saja yang pantas diakui sebagai aliran pengobatan berstandar dunia.
  • Memberi label alternatif untuk aliran luar dan menganggapnya sebagai pengobatan “rendahan” karena bukan standar internasional.
  • Memanfaatkan politik, media massa, dan dunia pendidikan untuk menanamkan kepercayaan masyarakat hanya pada aliran allopathy saja (medis konvensional). Bahasa gampangnya adalah ‘brainwash’.
  • Melabeli sesat para dokter yang mempraktekkan pengobatan alternatif.
  • Jika banyak masyarakat mulai condong hatinya ke herbal atau nutrisi, komunitas allopathy akan berpura-pura menerima herbal tapi tetap melabelinya sebagai pengobatan pendamping (bukan yang utama).

 

BUKAN SALAH DOKTERNYA. TAPI SALAH MAFIANYA

Saya menulis seperti ini bukan berarti saya benci dokter konvensional. Bukan. Banyak di antara dokter konvensional itu berhati baik, tapi sayang sekali tidak banyak dari mereka yang benar-benar tercerahkan untuk masalah medis holistik. Para dokter adalah juga korban dari “doktrin” medis yang telah terkorupsi oleh permainan kotor mafia kesehatan. Sains dan penelitian yang ada, telah dimanipulasi supaya menguntungkan raksasa farmasi.

Jadi bukan sepenuhnya salah dokter konvensional. Bencilah sistem dan dosa mafianya, bukan benci dokternya.

Nah, apa sekarang sudah jelas, kenapa saya sebut kalau medis konvensional (allopathy) itu yang sebenarnya alternatif? Dari segi sejarah, allopathy adalah yang alternatif. Tapi oleh karena kuatnya mafia allopathy menguasai hukum dan kuasa dunia, merekalah yang merebut posisi keutamaan pengobatan holistik (yang sudah jelas sekali Bapak Kedokteran mereka orang holistik) dan mencap aliran pengobatan lainnya sebagai kelas 2, 3, 4 dan seterusnya yang penting bukan nomer 1 (utama).

Dt Awan (Andreas Hermawan)


PS: Ingin belajar lebih lagi tentang sains medis holistik? Silahkan Anda download ebooknya gratis DI SINI.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<