Pengobatan Meningitis dengan Minyak Kelapa Murni Pada Pasien HIV

Minggu ini Indonesia mendapat berita duka akan meninggalnya Glenn Fredly, seorang penyanyi kenamaan oleh karena menderita meningitis. Banyak orang bertanya-tanya kepada saya apa sih obatnya meningitis secara alami.

Menjawab pertanyaan Anda, saya berikan contoh kasus yang lebih parah dari meningitis biasa, yaitu meningoensefalitis apalagi jika diderita oleh penderita HIV/AIDS.

Meningitis adalah peradangan selaput pelindung yang menutupi sistem saraf pusat yang dikenal secara kolektif sebagai meninges. Ensefalitis adalah peradangan akut pada jaringan otak. Jadi meningoensefalitis merupakan suatu peradangan yang lebih parah dibandingkan meningitis, karena menyerang meninges dan otak sekaligus. Penyebab dari meningoensefalitis sama seperti meningitis, dan paling sering oleh karena infeksi.

Penyebab infeksi bisa karena infeksi bakteri, virus, parasit, atau jamur. Sedangkan yang non-infeksi disebabkan oleh cedera kepala, kanker, atau penyakit autoimmune (gangguan pada sistem kekebalan tubuh).

Karena penyebabnya sama, maka pengobatannya juga sama.

Catatan: Contoh berikut adalah kasus yang diderita oleh penderita HIV/AIDS jadi mohon jangan berasumsi bahwa semua penderita meningitis ataupun meningoensefalitis adalah karena HIV. Terutama almarhum Glenn, saya tekankan juga bukan penderita HIV positif.


Kasus yang Lebih Parah Dari Odha

Penderita HIV/AIDS (Odha) yang menderita meningoensefalitis jamur biasanya dikeluarkan dari fasilitas kesehatan (RS) untuk menunggu kematian di rumah karena ketidakmampuan dan frustrasi petugas kesehatan untuk memberikan pengobatan yang efektif kepada mereka; dan juga karena beban berat hunian tempat tidur di rumah sakit. Tagihan rumah sakit mahal yang tidak terjangkau juga membuat anggota keluarga pasien ini terpaksa untuk meminta keluar dari rumah sakit.

Gejala dan tanda yang paling umum adalah sakit kepala, demam, mati rasa dan kram anggota gerak, kelemahan anggota gerak, kekakuan leher, fotofobia, delirium, kejang lokal, kelumpuhan, perubahan bicara, halusinasi, kebingungan, dan kehilangan memori; diakhiri dengan koma.

Penyebab umum meningoensefalitis jamur pada HIV / AIDS adalah Cryptococcus neoformans, Aspergillus niger, Candida Albicans, dan Histoplasma capsulatum

Besarnya meningoensefalitis jamur telah dijelaskan di seluruh dunia dan disajikan sebagai infeksi oportunistik yang paling mematikan pada orang yang hidup dengan HIV / AIDS.

Obat klasik untuk pengobatan meningoensefalitis jamur adalah amfoterisin B, flusitosin, dan flukonazol (dari WHO). Obat-obatan ini sangat mahal dan tidak tersedia di sebagian besar rumah sakit. Infeksi jamur sering tidak responsif terhadap terapi antijamur klasik (Rakhmanova A et al).

Sekarang ada kebutuhan mendesak untuk mencari obat antijamur baru yang mudah diakses untuk pengobatan meningoensefalitis jamur pada pasien HIV / AIDS. Dengan motivasi inilah Dr Mfonfu Daniel telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk melakukan penelitian pengobatan meningoensefalitis jamur secara alami.

Dalam penelitian sebelumnya (oleh Mfonfu Daniel) diamati bahwa Candida albicans yang dibudidayakan dalam cawan Petri yang diberi minyak kelapa, setelah 48 jam berhenti tumbuh. Sementara itu status Candida albicans yang dibudidayakan dalam cawan Petri tanpa minyak kelapa justru bertubuh pesat. Pengetahuan tentang komposisi dan sifat-sifat minyak kelapa yang diperoleh selama penelitian sebelumnya oleh Mfonfu Daniel menggerakkannya untuk mengekstrak minyak kelapa murni untuk penderita meningoensefalitis jamur pada Odha (orang dengan HIV/AIDS) . 

Berikut hasil percobaan Dr Mfonfu Daniel di Bamenda dari Oktober 2007 hingga Maret 2008, di Pusat Kesehatan Katolik St Mary Soledad.

Kasus 1: Perempuan, 36 tahun, pertama kali dikonsultasikan pada 02/10/2007 dengan berat 53 kg, didiagnosis HIV positif pada 02/10/2007, Durasi penyakit saat itu 3 bulan . Gejala dan tanda yang ada: sakit kepala, insomnia, mual, kehilangan memori, fotofobia, kram tungkai bawah, mati rasa tungkai bawah, kelumpuhan tungkai kanan atas. Dia telah menerima pengobatan vitamin B untuk neuropati. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur.

Tanggal mulai minyak kelapa: 02/10/2007. Jumlah CD4 terbaru pada 08/10/2007 adalah 63 sel / ml, ditempatkan pada obat antiretroviral pada 08/10/2007. Evolusi dalam perawatan: Berat badan setelah satu bulan adalah 60 kg (naik 7 kg), hilangnya semua gejala dan tanda pada akhir satu bulan pengobatan dengan minyak kelapa.

Kasus 2: Perempuan, 44 thn, pertama kali berkonsultasi pada 25/10/2007, didiagnosis HIV positif pada 28/08/2007. Durasi penyakit 2 bulan; jumlah CD4 terbaru pada 28/08/07 adalah 505, tidak memakai obat antiretroviral (karena sudah koma). Gejala dan tanda yang muncul: Koma dan cachexia lanjut. Pengobatan antibiotik sebelumnya untuk meningitis bakteri, dan meningitis jamur dengan tablet flukonazol. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur.

Tanggal mulai minyak kelapa adalah 25/10/2007; Evolusi dalam perawatan: Menjadi sadar meskipun bingung, dapat berbicara dan berjalan dengan dukungan setelah lima hari perawatan dengan minyak kelapa; meninggal setelah satu bulan.

Kasus 3: Perempuan, 35 tahun, pertama kali berkonsultasi pada 04/12/2007, didiagnosis HIV positif pada 26/12/2006, jumlah CD4 terakhir pada 30/11/2007 adalah 395 sel / ml, ditempatkan pada obat antiretroviral pada 27/11/2007. Durasi penyakit saat itu 21 hari, gejala dan tanda-tanda: sakit kepala, susah tidur, mual, waspada, jalan kaki didukung, kehilangan memori, halusinasi, delirium, bicara lambat, fotofobia, kram tungkai bawah, mati rasa tungkai bawah, mati tungkai bawah, kanan hemiplegia, kanan kelumpuhan wajah.

Pengobatan Vitamin B sebelumnya untuk neuropati perifer. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur. Tanggal mulai minyak kelapa: 04/12/2007. Evolusi saat dalam pengobatan: Hilangnya semua gejala dan tanda pada akhir bulan pertama menerima minyak kelapa.

Kasus 4: Perempuan, 47 thn, pertama kali berkonsultasi pada 19/12/2007 dengan berat 70 kg, didiagnosis HIV positif pada 30/06/2003. Jumlah CD4 terbaru pada 30/11/2007 adalah 600 sel / ml, ditempatkan pada ARV pada 13/12/2005. Durasi penyakit saat itu 1 tahun 6 bulan. Gejala dan tanda yang ada: sakit kepala, insomnia, kehilangan ingatan, kekakuan kaki pada fleksi-ekstensi, kelemahan tungkai bawah, fotofobia, kram tungkai bawah, mati rasa tungkai bawah.

Dia memakai pengobatan Vitamin B sebelumnya untuk neuropati perifer. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur. Tanggal mulai minyak kelapa: 19/12/2007. Evolusi dalam perawatan: Berat setelah bulan pertama adalah 78 kg (naik 8 kg), hilangnya gejala dan tanda-tanda dalam bulan pertama menerima minyak kelapa.

Kasus 5: Perempuan, 28 thn, pertama kali berkonsultasi pada 28/12/2007 dengan berat 80 kg, didiagnosis HIV positif pada 25/04/2004; jumlah CD4 terbaru pada 30/08/2007 adalah 230. Dia diberi obat antiretroviral pada 29/05/2004. Durasi penyakit saat itu adalah 3 tahun 5 bulan. Gejala dan tanda yang ada: sakit kepala, susah tidur, berjalan sendiri tetapi kagetan, kehilangan ingatan, delirium, bicara lamban, kekakuan leher, hemiplegia kiri, kelumpuhan wajah kiri, kelemahan tungkai bawah, fotofobia, kram tungkai bawah, mati rasa lebih rendah anggota badan.

Dia sebelumnya telah menerima pengobatan antibiotik untuk meningitis dan pengobatan Vitamin B untuk neuropati perifer. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur. Tanggal dimulainya minyak kelapa: 28/12/2007. Evolusi dalam perawatan: Hilangnya banyak gejala utama dan tanda-tanda dalam bulan kedua menerima minyak kelapa.

Kasus 6: Wanita, 35 tahun, pertama kali berkonsultasi pada 02/01/2008 dengan berat 50 kg, didiagnosis HIV positif pada 20/12/2006. Jumlah CD4 terbaru pada 07/08/2007 adalah 566 sel / ml, diberikan pada obat antiretroviral pada 22/02/2007. Durasi penyakit saat itu adalah 7 bulan. Gejala dan tanda yang ada: sakit kepala, susah tidur, waspada, kehilangan ingatan, kekakuan tungkai bawah pada fleksi-ekstensi, fotofobia, kram tungkai bawah, mati rasa tungkai bawah. Pengobatan vitamin B sebelumnya untuk neuropati perifer. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur.

Tanggal mulai minyak kelapa: 02/01/2008. Evolusi dalam perawatan: Berat setelah satu bulan adalah 55 kg (naik 5 kg) dan hilangnya semua gejala dan tanda utama dalam bulan pertama menerima minyak kelapa.

Kasus 7: Perempuan, 34 thn, pertama kali berkonsultasi pada 14/01/2008 dengan berat 61 kg, didiagnosis HIV positif pada 14/01/2008; jumlah CD4 terbaru pada 20/01/2008 adalah 312 sel / ml, ditempatkan pada obat antiretroviral pada 21/01/2008. Durasi penyakit saat itu adalah 8 bulan. Gejala dan tanda yang muncul: berjalan sendiri tetapi kagetan, kehilangan ingatan, bicara tidak karuan, kelemahan tungkai bawah, kram tungkai bawah, kelemahan tungkai kanan atas, kram tungkai kanan atas, mati rasa kanan bawah ekstremitas, mati rasa ekstremitas kanan atas, hemiplegia kanan, kelumpuhan wajah kanan.

Pengobatan antibiotik sebelumnya untuk meningitis dan pengobatan Vitamin B untuk neuropati perifer. Diagnosis: Dugaan meningoensefalitis jamur. Tanggal mulai minyak kelapa: 14/01/2008. Evolusi dalam perawatan: Berat badan setelah satu bulan 65kg (naik 4 kg), hilangnya banyak gejala utama dan tanda-tanda dalam bulan kedua menerima minyak kelapa.


Kesimpulannya

Respon para pasien di atas terhadap pengobatan dengan minyak kelapa sangat spektakuler dan ajaib dimana gejala utama dan tanda-tanda lainnya menghilang dalam waktu 1-2 bulan setelah diberikan minyak kelapa. Bahkan berat badan mereka yang sempat turun karena sakit, akhirnya jadi naik lagi.

Pemulihan yang cepat dari pasien yang dirawat adalah bukti bahwa minyak kelapa adalah antijamur yang sangat tangguh dan efektif. Bahkan tidak ada manifestasi toksisitas (efek samping).

Nah, untuk kasus meningoensefalitis yang merupakan gabungan dari meningitis dan ensefalitis saja bisa terbantu dengan minyak kelapa, apalagi jika hanya meningitis, prosentase untuk sembuhnya akan lebih besar.

Kabar baik lainnya adalah: minyak kelapa murni bukan hanya efektif melawan jamur (antijamur), ia juga sebagai antibakteri dan antivirus sehingga juga bisa diterapkan untuk meningitis oleh karena bakteri dan virus.

Jika Anda tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang minyak kelapa murni, Anda bisa membaca kumpulan artikelnya DI SINI.

Untuk kepentingan terapi pengobatan, jangan memakai minyak kelapa biasa. Pakailah minyak kelapa yang murni atau bahasa kerennya adalah VCO (Virgin Coconut Oil).

Dosis VCO yang saya sarankan untuk penderita meningitis (semua faktor penyebab):

  • Anak-anak di bawah 13 tahun: VCO 3x5ml sehari, boleh setengah jam sebelum makan atau bisa juga1-2 jam sesudah makan.
  • Remaja dan dewasa: 3 hari pertama, VCO 3x5ml sehari, boleh setengah jam sebelum makan atau bisa juga1-2 jam sesudah makan. Di hari ke 4 dan seterusnya (sampai sembuh): dosis dinaikkan jadi 3×15 ml sehari.

Tapi pastikan untuk memakai VCO yang asli dan berkualitas tinggi serta tidak tengik supaya pengobatan Anda tidak sia-sia. Tentu Anda tidak mau main-main atau coba-coba dengan penyakit ini bukan?!

Jaman sekarang karena persaingan harga, banyak beredar VCO yang KW terbuat dari minyak kelapa RBD (kena proses kimiawi) atau dioplos dengan minyak kelapa yang dipanaskan.

Jika Anda ragu-ragu dengan VCO di luar sana, Anda bisa memesannya DI SINI. Atau bisa juga memakai formula khusus VCO kami yang baik untuk 1001 masalah kesehatan DI SINI.

VCO juga tidak bertentangan dengan obat dokter. Jadi Anda bisa memakai keduanya dalam pengobatan, yang penting Anda cukup memberi jarak 1-2 jam antara konsumsi obat kimia dengan VCO.

Untuk meningkatkan prosentase kesembuhan, Anda bisa menambahkan metode atau media lain dalam pengobatan Anda seperti misalnya menambah propolis, chlorella,  madu murni grade A, pengaturan pola makan, dan sebagainya (apalagi jika sudah parah).

Baca juga: Tips Mengobati HIV/AIDS dengan Minyak Kelapa Murni

Jika Anda bingung mau memulai pengobatan dari mana, silahkan Anda mengkonsultasikannya ke kami dengan cara klik DI SINI.

Dt Awan (Andreas Hermawan)


PS: Untuk melihat berbagai artikel tentang terapi kelapa yaitu mengobati berbagai macam penyakit dengan air kelapa, santan, minyak dan daging kelapa, silahkan Anda klik DI SINI.


Referensi: http://mfonfudaniel.blogspot.com/2008/07/coconut-oil-mfonfu-oil-treats-fungal.html


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<