Lauk Seafood Non-Ikan untuk Penderita Asam Urat: Mana yang Boleh dan Perlu Dihindari?


Selain ikan, berbagai jenis makanan laut (seafood) non-ikan seperti udang, kepiting, cumi, dan kerang sering menjadi favorit. Namun, sama halnya dengan ikan, jenis-jenis hewan laut ini juga mengandung purin, yang merupakan sumber pembentuk asam urat dalam tubuh.

Bagi penderita asam urat, penting untuk mengetahui kadar purin pada setiap jenis lauk ini agar dapat mengontrol diet dan mencegah serangan gout (radang sendi akibat asam urat).

Berikut adalah panduan lengkap mengenai lauk seafood non-ikan yang aman, perlu dibatasi, dan harus dihindari:


Kelompok yang Harus Dihindari atau Dibatasi Keras (Tinggi Purin)

Kelompok seafood ini memiliki kandungan purin yang sangat tinggi (umumnya di atas 200 mg per 100 gram) dan dapat meningkatkan kadar asam urat secara signifikan, sehingga sangat berisiko memicu serangan asam urat akut.

Jenis LaukPerkiraan Kandungan Purin (per 100g)Alasan untuk Penderita Asam Urat
Kerang (Termasuk Tiram, Remis)Sangat Tinggi (Bisa >200 mg)Mengandung kadar purin yang sangat tinggi, terutama beberapa jenis kerang. Konsumsi kerang sangat tidak dianjurkan.
KepitingTinggi (sekitar 120 – 200 mg)Meskipun kandungan purinnya sedikit lebih rendah dari kerang dan udang, konsumsi kepiting, terutama bagian kulit dan organ dalamnya, tetap harus dibatasi keras atau dihindari.
UdangTinggi (sekitar 110 – 200 mg)Udang memiliki kandungan purin yang cukup tinggi. Konsumsi udang sebaiknya sangat dibatasi, atau dihindari sama sekali selama masa serangan asam urat.
Cumi-cumiTinggi (sekitar 110 – 150 mg)Cumi-cumi termasuk dalam kategori purin sedang hingga tinggi. Sebaiknya dibatasi, hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah sangat kecil dan jarang.
GuritaTinggi (sering kali >150 mg)Mirip dengan cumi, gurita memiliki kadar purin yang cukup tinggi dan perlu dibatasi ketat.

⚠️ Catatan Khusus: Konsentrasi purin seringkali lebih tinggi pada bagian organ dalam atau kulit luar (seperti pada udang atau kepiting).

 

Kelompok yang Perlu Diperhatikan dan Dibatasi (Purin Sedang)

Hewan-hewan dari kelompok ini umumnya memiliki kandungan purin yang bervariasi dari sedang ke tinggi. Konsumsi tetap harus dibatasi pada porsi yang sangat kecil dan tidak sering.

Jenis LaukStatus KonsumsiPanduan untuk Penderita Asam Urat
Keong/Siput AirSedang – TinggiKandungan purin pada keong atau siput (termasuk bekicot, tutut) bervariasi. Untuk amannya, sebaiknya batasi atau hindari karena risiko purinnya cukup tinggi.


✅ Kelompok yang Relatif Aman (Rendah Purin)

Secara umum, tidak ada seafood non-ikan yang dikategorikan sebagai sangat rendah purin. Semua jenis makanan laut cenderung memiliki kadar purin lebih tinggi dibandingkan sumber protein nabati.

Namun, jika harus memilih dan mengonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas, beberapa sumber protein nabin (non-ikan) yang bukan merupakan seafood adalah pilihan terbaik:

  • Tahu dan Tempe: Sumber protein nabati yang sangat rendah purin dan sangat dianjurkan.
  • Telur: Rendah purin dan sangat aman dikonsumsi sebagai pengganti protein laut.
  • Daging Ayam Tanpa Kulit: Termasuk purin sedang, lebih aman daripada sebagian besar seafood di atas jika dikonsumsi dalam porsi kecil.

Kunci Utama Diet Asam Urat

  1. Prioritas Utama: Sumber protein utama bagi penderita asam urat sebaiknya berasal dari protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan) dan produk susu rendah lemak.
  2. Batasi Porsi: Jika Anda sangat ingin mengonsumsi seafood yang termasuk purin sedang (seperti udang atau cumi), batasi porsinya hingga maksimum 50–100 gram dan hanya sesekali (tidak setiap hari atau setiap minggu).
  3. Hindari Saat Kambuh: Saat asam urat sedang kambuh atau kadar asam urat Anda tinggi, hindari sepenuhnya semua jenis seafood yang disebutkan di atas.

Selalu Ingat: Setiap individu merespon makanan secara berbeda. Selalu konsultasikan menu diet Anda dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi kesehatan Anda.

Danton Awan

Seorang praktisi medis holistik Ananopathy yang mempraktekkan pengobatan dengan nutrisi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<