Suplemen Ini Bisa Gantikan ARV untuk Odha Karena Lebih Aman Tanpa Efek Samping

Awalnya Marki divonis menderita HIV, sejak tahun 2007. Kemudian dianjurkan untuk menjaga kekebalan tubuh dengan obat ARV. Dia sering keluar masuk rumah sakit dengan keluhan sering panas disertai batuk-batuk dan demam, sering lemas karena mengalami sakit kepala panjang terus menerus selama 3 tahun. Setelah diperiksa ternyata jumlah CD4-nya menurun. Marki diobati terus menerus dengan ARV dan nutrisi, setelah 1 tahun barulah CD4 nya naik menjadi 150.

Pada Desember 2013, Marki mengalami panas tinggi disertai batuk-batuk dan muntah-muntah. Marki diperiksa kembali dan ternyata HB-nya tinggal 3, sehingga dilakukan transfuse darah. Keluhan pusing tetap ada sehingga obat ARV-nya diganti beberapa kali setahun. Marki kembali diperiksakan ke dokter dan ternyata ada infeksi paru-paru, yang menyebabkannya demam hingga 40o C. Dokter lalu memberikan obat anti infeksi dan obat paru-paru, berbagai jenis obat lainnya. Keadaan tambah parah karena disertai muntah terus-menerus, sakit kepala, dan tidak bisa makan.

Berat badan Marki yang sebelumnya 70kg, sekarang menjadi 50kg. Marki mengalami sesak napas dan diberikan bantuan oksigen tapi tetap saja belum ada tanda-tanda perubahan. Stelah dirawat selama 2 minggu oleh dokter, Marki diberikan obat untuk membantu fungsi hati dan TBC. Namun keadaan malah bertambah lebih buruk dan Marki terlihat sangat lemas. MedCon Manado, dr. Rauw Geertje A., menganjurkan Marki mengonsumsi produk HDI.

Marki yang sudah tidak bisa makan karena selalu muntah-muntah dan sakit perut kami anjurkan mengonsumsi HDI Pollenergy 520 3×1, HDI Clover Honey setiap habis muntah, HDI Royal Jelly dan HDI Propoelix Plus 3×1 setiap hari. Baru tiga hari mengonsumsi produk HDI sudah ada perubahan, Marki sudah bisa duduk dan muntahnya berkurang.

Ketika dokter memeriksakan kembali dan melihat produk HDI Propoelix Plus dan membaca bahwa terdapat jamur Shitake, Maitake, Lingzhi dalam kandungannya, maka dokter menyatakan untuk meminum terus produk HDI. Sedangkan obat-obatan lain dihentikan. Setelah dirawat selama 1 bulan di rumah sakit dan diperiksakan kembali, CD4-nya yang sebelumnya 25 meningkat menjadi 156. Marki pun tetap mengonsumsi produk HDI.

Sumber: Majalah Family IX/HDI/XXIII/2016 – Halaman 27



PS: Sebelum memesan Paket Terapi untuk kasus yang mirip dengan kesaksian di atas, lebih baik Anda menghubungi kami terlebih dahulu supaya terapi yang dijalankan sesuai dengan kondisi Anda. Silahkan Anda hubungi kami dengan cara klik DI SINI.



Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<