Sudah Diet Vegan Tapi Tetap Kena Kanker? Ini Penyebabnya


Bagaimana mungkin seseorang yang sudah komitmen dengan diet vegan selama bertahun-tahun—menghindari daging, susu, dan produk hewani lainnya tiba-tiba didiagnosis menderita kanker?

Inilah kisah yang mengejutkan dari Mawar (bukan nama sebenarnya), seorang aktivis kesehatan berusia 40-an yang telah hidup sebagai vegan sejak remaja. 

Ia tidak makan produk-produk hewani termasuk susu, madu dan telur. Yang ia makan hanya produk-produk nabati. Boleh dikata pola makannya sudah benar, tapi pada akhirnya ia harus berjuang melawan penyakit yang ia yakini telah ia hindari. 

Investigasi mendalam pada gaya hidupnya mengungkapkan adanya musuh tak terduga: pestisida.

Meskipun menghindari lemak jenuh, hormon, dan zat karsinogenik (penyebab kanker) yang ada dalam daging olahan, Mawar ternyata secara tidak sengaja mengonsumsi residu racun yang sangat tinggi melalui sumber makanan yang terkenal sehat: buah dan sayuran.

Pestisida, herbisida, dan fungisida digunakan secara luas dalam pertanian konvensional untuk melindungi tanaman dari hama. Namun, bahan kimia ini dirancang untuk membunuh—dan ketika mereka masuk ke dalam rantai makanan kita, mereka dapat mengganggu sistem endokrin, merusak DNA, dan bertindak sebagai zat karsinogenik dalam tubuh manusia.

Studi menunjukkan bahwa beberapa jenis pestisida, seperti glifosat (bahan aktif dalam banyak herbisida), telah diklasifikasikan sebagai 'kemungkinan karsinogenik bagi manusia' oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dari WHO.

Banyak pestisida bersifat lipofilik, artinya mereka larut dalam lemak dan dapat terakumulasi dalam jaringan lemak tubuh, termasuk pada manusia, seiring berjalannya waktu—sebuah proses yang dikenal sebagai bioakumulasi. Meskipun Mawar tidak memiliki lemak hewani dalam dietnya, pestisida menumpuk di dalam selnya sendiri.


Bagaimana Kita Bisa Melindungi Diri Dari Pestisida?

Kisah Mawar bukanlah alasan untuk meninggalkan sayur dan buah. Sebaliknya, ini adalah seruan untuk berhati-hati dan memilih sumber makanan yang lebih cerdas. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk meminimalkan risiko:

(1) Prioritaskan Organik Secara Strategis: Fokus membeli produk organik untuk makanan yang cenderung memiliki residu pestisida tertinggi. Carilah daftar panduan seperti Dirty Dozen (12 produk dengan residu tertinggi) dan Clean Fifteen (15 produk dengan residu terendah).

(2) Cuci dengan Benar: Meskipun mencuci tidak menghilangkan semua residu, bilas buah dan sayuran secara menyeluruh di bawah air mengalir, atau gunakan larutan air dan soda kue (NaHCO_3) untuk membantu menghilangkan residu di permukaan.

(3) Dukungan Lokal dan Langsung: Beli dari petani lokal yang Anda percayai dan yang mempraktikkan metode pertanian regeneratif atau rendah pestisida. Tanyakan secara langsung tentang praktik mereka.

(4) Diversifikasi Diet: Jangan hanya mengonsumsi satu jenis makanan secara berlebihan. Rotasi sumber makanan nabati Anda untuk mencegah penumpukan konsentrasi racun tertentu.

*Jika Anda atau orang yang Anda kasihi sudah terlanjur menderita kanker, Anda bisa melihat rekomendasi herbal atau suplemen untuk kanker DI SINI.

Danton Awan

Seorang praktisi medis holistik Ananopathy yang mempraktekkan pengobatan dengan nutrisi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<