Perbedaan Nutrisi Madu Klanceng dari Berbagai Jenis Lebah Trigona


Madu klanceng atau madu dari lebah tanpa sengat (stingless bee) dikenal memiliki nilai gizi dan khasiat yang sangat tinggi dibandingkan madu biasa. 

Perbedaan nutrisi madu klanceng (stingless bee honey) yang dihasilkan oleh berbagai spesies lebah seperti Tetragonula leaviceps, Heterotrigona itama, Tetragonula biroi, lebah bambu, dan lebah mauni dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor utama: spesies lebah, sumber nektar (flora sekitar), lokasi geografis, serta musim. Berikut adalah gambaran umum perbedaannya menurut penelitian:


1. Tetragonula leaviceps

  • Kandungan air: Tinggi (sekitar 30-35%)
  • pH: Lebih asam (3,0–4,0)
  • Total fenol dan flavonoid: Cukup tinggi – berkontribusi pada aktivitas antioksidan.
  • Cita rasa: Asam-manis, ringan
  • Aktivitas antibakteri: Sedang hingga tinggi
  • Kadar gula reduksi: Rendah-menengah
  • Kandungan probiotik alami: Ada (seperti Lactobacillus)

Catatan: Lebah ini banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian barat.


2. Heterotrigona itama

  • Kandungan air: Lebih rendah dibanding leaviceps (sekitar 25–30%)
  • pH: Sekitar 3,2–3,8
  • Kandungan fenolik dan flavonoid: Sangat tinggi, menjadikannya salah satu madu klanceng dengan antioksidan terbaik
  • Aktivitas antibakteri: Sangat tinggi (terutama terhadap bakteri patogen)
  • Rasa: Asam-tajam, kadang sedikit pahit
  • Mineral: Kalsium, magnesium, kalium relatif tinggi

Catatan: Banyak dibudidayakan di Malaysia dan Kalimantan. Termasuk jenis paling banyak diteliti secara ilmiah.


3. Tetragonula biroi

  • Kandungan air: Sekitar 30%
  • pH: 3,1–3,6
  • Flavonoid dan fenol: Tinggi, namun sedikit di bawah H. itama
  • Aktivitas antimikroba: Tinggi
  • Rasa: Agak manis dengan sentuhan asam, lebih lembut dibanding H. itama

Catatan: Banyak ditemukan di Sulawesi, Papua, dan Maluku.


4. Lebah Bambu (istilah lokal; biasanya merujuk ke spesies lokal yang bersarang di bambu)

  • Jenis lebah: Bisa termasuk beberapa spesies Tetragonula lokal
  • Kandungan nutrisi: Tergantung spesiesnya, namun biasanya kandungan air tinggi dan rasa sangat asam
  • Flavonoid dan fenol: Bisa tinggi jika sumber nektarnya dari hutan alami
  • Karakter: Sering dikumpulkan secara tradisional dan liar

Catatan: Perlu identifikasi spesies lebih akurat untuk data ilmiah lebih detail.


5. Lebah Mauni (disebut juga Madu Mauni di Sulawesi atau Maluku)

  • Jenis lebah: Biasanya merujuk ke Tetragonula laeviceps atau Tetragonula sapiens
  • Rasa: Asam, kuat, terkadang lebih pahit
  • Antioksidan: Tinggi, terutama bila dihasilkan dari kawasan hutan tropis
  • Antibakteri dan antijamur: Sangat baik
  • pH dan air: pH rendah, kadar air tinggi

Catatan: Termasuk madu hutan asli yang dikumpulkan masyarakat adat, nilai etnofarmakologinya tinggi.


Rangkuman Perbandingan (Ringkas)

Jenis LebahAir (%)pHAntioksidanAntibakteriRasa
T. leaviceps30–353.0–4.0Cukup tinggiSedang-TinggiAsam-manis ringan
H. itama25–303.2–3.8Sangat tinggiSangat tinggiAsam tajam
T. biroi~303.1–3.6TinggiTinggiManis-asam lembut
Lebah bambu30–35~3.0–4.0VariatifSedangSangat asam
Lebah mauni30–35~3.0–3.5Sangat tinggiSangat tinggiAsam-pahit

Pastikan madu klanceng yang Anda konsumsi adalah asli dan tidak dioplos dengan madu kualitas rendah, serta masih mentah tidak mengalami proses pasteurisasi. Jika Anda ragu dengan kualitas madu klanceng mentah di luar sana, Anda bisa mendapatkan madu klanceng mentah rekomendasi kami di madumakel.com

Danton Awan

Seorang praktisi medis holistik Ananopathy yang mempraktekkan pengobatan dengan nutrisi.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<