Selain masalah seksualitas, testosteron juga dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan gigi. Hormon ini memainkan peran dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk dalam pemeliharaan jaringan di mulut. Berikut beberapa cara testosteron mempengaruhi kesehatan gusi dan gigi:
1. Pengaruh pada Kesehatan Gusi (Periodontal)
Testosteron dapat memengaruhi jaringan periodontal, yaitu jaringan yang mendukung dan mengelilingi gigi, termasuk gusi. Dampak hormon ini pada kesehatan gusi dapat berupa:
- Perubahan jaringan gusi: Testosteron yang rendah bisa menyebabkan penurunan kesehatan gusi, membuatnya lebih mudah terinfeksi, meradang, atau mengalami penyakit periodontal (penyakit gusi).
- Penurunan kemampuan penyembuhan: Kekurangan testosteron dapat memperlambat proses penyembuhan pada jaringan gusi setelah trauma atau prosedur gigi.
- Kerentanan terhadap radang gusi (gingivitis): Kadar testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko radang gusi, ditandai dengan gusi yang mudah berdarah, bengkak, dan merah.
2. Pengaruh pada Peradangan Mulut
Seperti dalam tubuh lainnya, testosteron juga memiliki efek anti-inflamasi pada jaringan di mulut. Kadar testosteron yang cukup membantu mengendalikan respon inflamasi yang terjadi di mulut, termasuk peradangan yang disebabkan oleh penumpukan plak dan bakteri. Jika kadar testosteron rendah:
- Respon peradangan meningkat: Gusi bisa lebih rentan mengalami inflamasi dan infeksi bakteri, meningkatkan risiko penyakit periodontal dan infeksi gigi.
- Peningkatan risiko periodontitis: Testosteron yang rendah dapat meningkatkan risiko peradangan kronis pada gusi (periodontitis), yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan pendukung gigi.
3. Pengaruh pada Kepadatan Tulang Alveolar
Testosteron membantu mempertahankan kepadatan tulang, termasuk tulang alveolar, yaitu tulang yang menyokong gigi. Kadar testosteron yang rendah, terutama pada pria lanjut usia, bisa menyebabkan:
- Penurunan kepadatan tulang: Ini dapat memicu kerusakan tulang penyangga gigi, menyebabkan gigi menjadi goyah dan bahkan terlepas jika tidak segera diatasi.
- Osteoporosis tulang rahang: Testosteron yang rendah dapat berkontribusi pada osteoporosis pada tulang rahang, yang mendukung gigi.
4. Pengaruh pada Kekeringan Mulut
Kadar testosteron yang rendah bisa menyebabkan mulut kering (xerostomia), karena hormon ini juga berperan dalam menjaga produksi air liur. Kekurangan air liur dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi dan gusi karena:
- Kurangnya perlindungan alami: Air liur membantu membersihkan bakteri dan sisa makanan dari mulut. Tanpa cukup air liur, risiko infeksi gusi dan pembentukan plak meningkat.
- Pembusukan gigi lebih cepat: Mulut kering meningkatkan risiko gigi berlubang karena air liur tidak cukup untuk menetralkan asam dari bakteri yang merusak enamel gigi.
5. Pengaruh pada Pertumbuhan Gigi dan Jaringan Mulut
Pada pria, kadar testosteron yang optimal berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan jaringan mulut, termasuk gusi dan tulang pendukung gigi. Ketidakseimbangan hormon, terutama kekurangan testosteron, bisa mempengaruhi regenerasi jaringan dan pemeliharaan struktur mulut yang sehat.