Anemia dan kadar testosteron memiliki hubungan yang erat, terutama pada pria. Kadar testosteron yang rendah dapat berkontribusi pada munculnya anemia, sementara anemia juga bisa menjadi indikator adanya gangguan hormonal, termasuk kekurangan testosteron.
Berikut adalah beberapa hubungan utama antara anemia dan kadar testosteron:
1. Peran Testosteron dalam Produksi Sel Darah Merah
Testosteron berperan penting dalam stimulasi produksi sel darah merah (eritropoiesis) di sumsum tulang. Hormon ini meningkatkan produksi eritropoietin, hormon ginjal yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah merah. Jika kadar testosteron rendah, kemampuan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah berkurang, yang bisa menyebabkan anemia.
2. Testosteron Rendah dan Anemia
Studi menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron rendah cenderung mengalami anemia, terutama anemia akibat defisiensi besi. Penurunan hormon ini menyebabkan berkurangnya stimulasi eritropoietin, sehingga produksi sel darah merah menurun. Gejala anemia, seperti lelah, pucat, dan kelemahan, sering muncul bersamaan dengan gejala kekurangan testosteron, seperti penurunan libido, kelelahan kronis, dan masalah suasana hati.
3. Testosteron sebagai Pengobatan untuk Anemia
Pada beberapa kondisi medis, terapi testosteron telah digunakan untuk mengatasi anemia. Terapi penggantian testosteron (TRT) telah terbukti meningkatkan kadar sel darah merah pada pria dengan testosteron rendah, yang membantu mengatasi anemia. Sebuah studi yang dipublikasikan di "Journal of the American Medical Association" menunjukkan bahwa pria lanjut usia yang menerima terapi testosteron menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin, yang berarti sel darah merah mereka meningkat, sehingga memperbaiki kondisi anemia.
4. Anemia sebagai Indikator Gangguan Hormon
Dalam beberapa kasus, anemia yang tidak terjelaskan penyebabnya bisa menjadi indikator awal adanya masalah hormonal, termasuk penurunan kadar testosteron. Pada pria, terutama yang mengalami gejala seperti kelelahan, anemia dapat menjadi petunjuk bahwa ada ketidakseimbangan hormonal yang mendasarinya, termasuk hipogonadisme (kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron).
5. Kaitan dengan Penuaan
Pada pria lanjut usia, baik testosteron rendah maupun anemia sering terjadi secara bersamaan karena proses penuaan. Menurunnya kadar testosteron di usia tua sering kali diikuti dengan penurunan produksi sel darah merah, yang pada akhirnya memicu anemia. Anemia ini biasanya ringan tetapi dapat berkontribusi pada peningkatan kelelahan dan penurunan kualitas hidup.