Montmorillonite, Si Tanah Liat Hidup untuk Kesehatan

Elemen adalah satu atau lebih atom yang memiliki keunikan tersendiri dalam isotop atau berat dan jumlahnya. Elemen memiliki muatan listrik netral, bisa dalam bentuk cair, padat, atau gas, bahkan ada juga yang bisa ketiganya, tergantung dari temperatur  lingkungannya.

Ion adalah elemen yang melepaskan atau menarik satu atau lebih electron dari atom lain. Ion yang melepaskan electron adalah bermuatan positif dan disebut sebagai kation, sedangkan yang menarik electron adalah bermuatan negatif dan disebut sebagai anion.  Seiring dengan adanya pertukaran electron, ikatan pun terbentuk. Oleh karena itulah ion merupakan unsur pembangun dalam formasi mineral diantara elemen lainnya.

Mineral dalam definisi kimia merupakan elemen tunggal dengan reaktivitas rendah seperti misalnya emas, perak, platinum, tembaga, dan lainnya, atau bisa juga kombinasi dari setidaknya 2 elemen dengan reaktivitas tinggi yang menciptakan sebuah komponen kimia (misal: Sodium Klorida).

Mineral dalam definisi geologi adalah suatu zat yang biasanya inorganic (tidak terbuat dari mahluk hidup) yang bersifat kristal, terbentuk oleh karena proses geologi. H2O  merupakan mineral karena ia adalah molekul dari dua elemen yang berbeda, Hidrogen dan  Oksigen yang adalah gas, tapi ketika digabungkan mereka bisa berbentuk gas, cair, atau padat (es).

Dalam pengertian kimia, mineral tanah liat merupakan komponen hydrous aluminum phyllosilicates, yang terkadang mengandung sejumlah zat besi, magnesium, logam-logam alkali, dan beberapa kation. Secara geologi, sedimen dengan partikel yang ukurannya kurang dari 0,0039 mm bisa disebut sebagai tanah liat. 

Khasiat penyembuhan tanah liat telah diketahui oleh manusia sejak jaman Mesir kuno. Selama berabad-abad, berbagai budaya seperti China, Essene, dan berbagai suku asli Amerika telah memakai mineral tanah liat untuk kepentingan pengobatan dan nutrisi.

Para Geologist membagi tanah liat menjadi 7 kelompok, yakni:

  1. 1.      Chlorite
  2. 2.      Illite
  3. 3.      Kaolin
  4. 4.      Lath-form
  5. 5.      Mixed-layer group (mengandung setidaknya lima dari kelompok-kelompok ini).
  6. 6.      Smectite
  7. 7.      Vermiculite

Semua jenis tanah liat memiliki kemampuan untuk menarik komponen/partikel. Namun kelompok  Smectite memiliki kemampuan menarik partikel paling unik diantara kelompok tanah liat lainnya. Ia sangat efektif dalam menyerap racun/komponen yang membahayakan tubuh kita. Disamping itu kandungan mineral Smectite jauh lebih banyak dibandingkan kelompok lainnya, sehingga ia lebih dipilih untuk kepentingan kesehatan dan pertanian.

Dalam kelompok Smectite, terdapat sub-kelompok tanah liat, yakni:

-         Nontronite

-         Pyrophyllite

-         Saponite

-         Sauconite

http://www.chelatedtraceminerals.com/empty.gif

-         Bentonite

-         Montmorillonite

-         dan Talc


Di antara sub-kelompok tersebut, yang paling populer adalah Montmorillonite. Partikel silikat Montmorillonite sangatlah  lembut.

Bentonite adalah nama yang diberikan oleh W.C. Knight di tahun 1898 untuk Montmorillonite sebagai suatu tanah liat yang ditemukan dekat Fort Benton, Selatan Wyoming. Sebelum 1898, Bentonite pernah disebut dengan Taylorite, diambil dari nama Wiliam Taylor, orang pertama yang menarik perhatian Amerika Serikat untuk meneliti tanah liat.

Bentonite [(Na.Ca)0.33(Al,Mg)2Si4O10(OH).nH2O], didefinisikan sebagai komponen alami hydrated aluminum silicate,  telah memiliki banyak  sebutan. Diantaranya adalah Fuller's Earth, hectorite, hormite clay bentonite magma, saponite, southern bentonite, tixoton, volclay, volclay bentonite BC, wilkinite, Wyoming Sodium Bentonite, Calcium Montmorillonite [montmorillonite (Ca)], Sodium Montmorillonite [montmorillonite (Na)] dan terkadang hanya disebut Montmorillonite.

Namun saat ini, Montmorillonite, dalam bentuk paling sederhananya (tertulis dengan rumus kimia Al2O3 4SiO2 H2O) umumnya dianggap sebagai tanah liat tersendiri yang menjadi komponen utama Bentonite. Tapi pada kenyataannya, semua tanah liat di seluruh dunia tidak ada yang murni tergolong pada satu jenis tanah liat. Semuanya bercampur dengan masing-masing jenis yang ada, hanya saja berbeda prosentasenya.

Montmorillonite dianggap sebagai “tanah liat hidup” atau “living clay”, karena ia mengandung berbagai mineral trace yang bisa meningkatkan produksi enzim mahluk hidup. Montmorillonite lebih sering dipilih (dibandingkan jenis lainnya) untuk kepentingan menyuburkan tanah dan nutrisi bagi tanaman, hewan, serta manusia karena ia dapat dikonsumsi.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Follow MedisHolistik.com untuk rutin mendapatkan update artikel via email >> Follow Sekarang <<